Monday, October 19, 2009

Kasus Dive-Trip Komodo (Kronologi)

from aBoy Sambel
to ScubaDiverIndonesia@yahoogroups.com
cc Yayu ,
Irine Wiguno ,
suhartonotony@yahoo.com,
aBoy Sambel ,
"venisiana@yahoo.com" ,
meismusida ,
Reko Diver ,
Steven Tessy ,
Baim ,
Abdulrahman ,
Jas Minta ,
Dida ,
Ratih

date Mon, Oct 19, 2009 at 3:56 PM
subject Penipuan Modus Dive Trip ke Komodo
mailed-by yahoo.com
signed-by yahoo.com

hide details 3:56 PM (8 hours ago)

Rekan divers,

Informasi dibawah ini kami sampaikan agar hal serupa yang telah menimpa kami tidak terjadi pada rekan divers lainya.

salam dari kami korban penipuan Dive Trip Komodo oleh rekan kita Nita Niti Noti l4utb1ru@yahoo.com

aBoy dkk

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Melalui catatan ini kami ingin membagi kronologi peristiwa penipuan, penggelapan uang dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Monita, alias Nita Yusuf alias Monit Dedi Busmaun alias nitnot alias l4utb1ru@yahoo.com

Catatan ini dibuat atas kesepakatan kami, para korban tindak kejahatan penipuan yang dilakukan oleh ybs, agar teman sesama diver atau dengan siapapun nantinya Nita berhubungan, memiliki pengetahuan mengenai sepak terjang yang bersangkutan. Penelusuran di lapangan menunjukan, aksi tipu menipu ini bukan kali pertama dilakukan ybs.


Kronologis kejadian sebagai berikut :

Pada bulan Mei 2009, seusai pameran selam Deep Indonesia 2009 di Jakarta, Monita mengusulkan untuk melakukan perjalanan menyelam ke Pulau Komodo dengan liveaboard “Blue Dragon”, milik pengusaha Malaysia. Yang bersangkutan menawarkan diri untuk mengatur perjalanan tersebut dan bertindak selaku “point of contact” dengan Blue Dragon selanjutnya disingkat BD. Terkumpulah 13 orang peserta, (14 orang termasuk Monita) untuk mengikuti diving trip tersebut. Disepakati, bahwa jadual yang mungkin untuk perjalanan tersebut dilakukan lima bulan kemudian yaitu 11-16 Oktober 2009 dengan empat tahap pembayaran. Seluruh peserta melakukan pembayaran dengan lancar sesuai jadual setiap bulannya melalui nomor rekening BCA yang bersangkutan untuk diteruskan kepada Blue Dragon.

Selain pembayaran untuk paket 5 hari 4 malam di BD, Monita juga menawarkan untuk membelikan tiket pesawat Denpasar-labuan Bajo pp; Jakarta-Denpasar pp; serta akomodasi selama di Bali dan Labuanh Bajo. Yang disambut baik oleh teman-teman. Semua melunasi seluruh pembayaran kepada Monita.


Selama lima bulan, para peserta menanti dan membayangkan perjalanan trip tersebut dengan antusias. Tak ada insiden yang mencurigakan. Hanya "insiden2 kecil", seperti, tak pernah ada tanda terima uang dari yang bersangkutan, namun kami selalu memberitakan setiap pengiriman uang lengkap dengan bukti transfer via BCA- sehingga kita pikir "ah aman lah, sama teman ini", permintaan informasi mengenai itinerary tidak digubris. Dalam pandangan saya secara pribadi, pengaturan trip berjalan tidak sesuai prosedur yang biasa kami lakukan dengan kawan2 diver bila kami merencana trip bersama. Sehingga saya pribadi memutuskan mengatur hotel, tiket pesawat dan detail lainnya secara mandiri. Namun sungguh, dugaan bahwa kami sedang dijaring dalam upaya penipuan terencana, tidak pernah terlewat dalam pikiran kami. Absurd. Bahwa Monita, yang kami kenal mampu melakukan perbuatan penipuan, sungguh tidak masuk akal. Beberapa mengenal Monita sejak tahun 2006 dan ybs dikenal gemar meng-organized trip ke Ambon dan Raja Ampat, nyaris tanpa insiden.

Singkatnya, pada hari H kami berkumpul (setelah 5 bulan penuh antisipasi, berikut sulitnya mengatur jadual cuti dari kantor masing2). Kami terbang dari berbagai daerah asal, Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar, Kuala Lumpur dan berkumpul Bali, pada tanggal 9 Oktober. Rencananya, pada tanggal 10 October kami akan bertolak ke Labuan Bajo bersama-sama. Saya, Tono, Ratih, kebetulan tiba lebih awal di Denpasar. Aboy, Meis, Veni, Irine, Steven, Reko dan Dida tiba pada hari yang sama dengan pesawat lebih malam. Sedangkan Mimin, Hani dan Baim terbang sore hari (dengan tiket yang dibelikan oleh Monita).

Tak ada kecurigaan. Tak ada prasangka buruk. Sampai pukul 15,00 tanggl 9 Oktober, kurang dari 24 jam sebelum keberangkatan kami menerima kabar, teman2 yang hendak terbang ke Bali terlantar di bandara Cengkareng Jakarta. Mereka tidak menemukan nama2 mereka dalam daftar pemesanan tiket. Alias Monita tak pernah membelikan tiket teman2 dari Jakarta ke Denpasar. Kecurigaan salah satu teman membuat dia menelpon langsung pihak Blue Dragon di Bali dan mendapat kabar mengejutkan "Trip atas pesanan Ibu Monita telah kami cancelled 2 hari lalu, karena uang pelunasan tidak pernah dilakukan," . Seperti disambar geledek, kami bertiga-Tono/Ratih/Yayu, bergegas menghubungi pihak BD. Dari pihak BD kami mengetahui hanya uang down payment sebesar 16,5 juta saja yg telah dibayarkan Monita selama 2 tahap. Sisa 70% uang kontrak utk trip tsb tidak pernah dibayarkan. Begitupun uang tiket Denpasar-Bajo pp. Kurang lebihnya Monita membawa lari sekitar 80 juta rupiah uang kami. Tak ada alasan masuk akal dari kekacauan pengaturan trip ini selain, Monita membawa lari uang dan menggelapkan uang. Bila ybs memiliki niat baik, uang tersebut semestinya diteruskan pada pihak BD sesuai perjanjian kontrak sewa meyewa tepat waktu.

Sekalipun demikian kami masih punya kesempatan utk melanjutkan trip tsb karena kapal 7 kabin milik BD masih available yang akhirnya kami putuskan untuk tetap meneruskan rencana perjalanan Komodo dan membayar ulang sisa uang sewa kapal tersebut. Kerugian immaterial yang kami derita lebih dari jumlah nominal uang kami yang hilang. Kami berhasil mengatur perjalanan yg kemudian ditempuh dengan berbagai rintangan. Seperti tidak tersedianya tiket pesawat Denpasar-Bajo mengingat padatnya rute tsb. Teman2 harus mengeluarkan lebih banyak uang dan energi terbang dari Denpasar menuju Bima, berkendaraan dg mobil 4-5 jam menuju Sape, bermalam di atas perahu kayu dan berlayar 5 jam dari Sape menuju Gili Lawa di daerah perairan Pulau Komodo. Begitu pun, rute kembali, berlayar 30 jam dengan kapal PELNI dari Labuan Bajo menuju Benoa, Bali.

Kami akan melaporkan Monita secara resmi ke kepolisian Atas semua perbuatanya yang telah dilakukannya.

17 comments:

  1. kalau dihitung-hitung kerugian materiil adalah :
    Boat Blue dragon, 5,4 jt x 13 = 70,2
    dikurangi DP 70,2 - 16,5 = 53,7
    Ticket DPS - BJ - DPS, 1,802 x 12 = 21,624
    Ticket jkt - Dps - Jkt, (sekitar) 1,5 x 3 = 4,5

    Total : Rp. 79.824.000,-

    Belum termasuk yg sudah DP banda, dive center bali yg belum dibayar, card nya Ola, dll dll dll (yang tidak ketahuan)

    Tapi... yang paling mahal nilainya adalah kerugian in materiil, yaitu lelah, capek, jengkel, dan waktu cuti kita yang seharusnya untuk melepas lelah dari keseharian kerja di kantor.

    Ya ... sudah selayaknya dia di cekal, supaya kejahatannya tidak menyebar ke komunitas lain.

    ReplyDelete
  2. jahat banget sich nich orang.. untung aku gak jadi ikut ke banda, gara-gara bentrok dengan idul adha, dia beberapa kali email untuk nanyain ikut apa engga ke banda...

    ReplyDelete
  3. pasang FOTO-nya DONG!!!! biar skalian kita bikin terkenal oknum yg bersangkutan.

    ReplyDelete
  4. Seandainya dia tertangkap, lalu dia mengaku "Kerampokan, Kehilangan, dan sejenisnya" apa yg dilakukan para korban?

    ReplyDelete
  5. kalao seseorang menipu lantas pada kesempatan lain ia pun ditipu orang maka itu masalahnya sendiri2 gak bisa lantas perbuatan menipunya itu menjadi gugur/impas oleh karena dirinya sendiri dirampok/ditipu orang

    jadi kasusnya akan diproses masing2 secara terpisah. kasus menipunya dia diproses dan kasus dirampoknya dia juga diproses

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. upaya ini kita lakukan utamanya untuk mencegah kemungkinan adanya korban yang lain yang dampaknya mkg saja akn lebih parah seandainya hal tsb menimpa org2 muda yg budgetnya msh terbatas dimana utk bisa turut serta dlm suatu l.o.b. trip itu mkg saja hrs menghemat dan menabung jauh2 hari sebelumnya, tidak spt kita2 yg msh bisa melanjutkan trip tsb wlpn harus bayar lagi.

    seandainya itu terjadi sama org2 muda yg kita maksudkan tentu saja rencana trip tsb bisa gagal total hancur berantakan berkeping-keping, itu yg ingin kita cegah!

    seandainya kita2 tidak kenal baik dgn dia mkg sj tindakan kita tsb bisa dianggap suatu kecerobohan/keluguan/kebodohan krn tlh percaya begitu saja.

    hanya manusia dgn kualifikasi "girl interupted" semacam dia yg bisa tega2nya menipu teman2 dekatnya sendri yg tlh mempercayainya, bbrp diantara kita bahkan ada yg telah kenal bertahun-tahun berkali-kali ikut trip dia sebelumnya dan secara usiapun senior dia.

    seandainya tdk ketangkep dan tdk diproses melalui jalur polisi kira2 hukuman apa ya setimpal? disuruh berdiri diterik matahari lalu dilempari batere bekas night dive kali ya.....

    ReplyDelete
  8. Nomor passport atau copynya sdh dapet blom yak? Kalau ada yg punya tolong di kasih ke Om Reko donk.

    ReplyDelete
  9. ya ampun.. gila banget ya!

    gw ga kenal dia secara pribadi sih, tapi dia nge-add gw di facebook dan pada 18 september kirim message gini:

    "hi nil lg di bali ya? sampe kapan? diving bareng yuk, gw sm temen2 mo diving dr tgl 23-25. tgl 23 seh di penida, sisanya ga tau. kita pergi sm bli widana disananya. last week udah dpt mola2 seh tp masih kangen ... hehehe

    kabarin ya

    *nita "


    trus gw bilang kalo gw lagi pilek, jadi ga bisa diving (ih, untung ya!) :D

    trus tgl 2 Oktober dia kirim message lagi isinya gini:

    "hehehe cepet sembuh nil, cuaca bali lg panas2nya. gw aja sampe gosong sana sini

    iya dah balik ke bandung neh. tp next week ada di komodo. msh di bajo ya skrg apa dah pindah lg?"

    belum kenal ama gw aja udah bohong ya bilang kalo dia ada akan ada di komodo...

    oya, Dida dan Veni temen gw tuh yang ikut tertipu oleh Nita. Dida lgs sms pas kejadian itu... duh.. kasian :((
    gila banget ya ni cewek... tega nipu temen2xnya sendiri... :(

    udah ada update lagi blom dia ada dimana skrg?

    ReplyDelete
  10. astagfirullah, smoga ybs mendapat balasan yang setimpal dan menjadi orang yang lebih baik & bisa menghargai orang lain di taun 2010 ini dan tahun2 berikutnya.

    Buat temen2 yang menjadi korban, yang sabar yah dengan ujian ini, smoga ga akan terulang lagi kejadian serupa di lain waktu :)

    btw, salam kenal

    ReplyDelete
  11. Itu gambar 2 orang gendut di atas, apa culprit-nya?

    ReplyDelete
  12. amin utk doanya, terimakasih utk emphaty nya.
    benar itu dia photo orangnya

    salam cihuuiyyyy 2010
    aBoy

    ReplyDelete
  13. I'm Gan from Malaysia, who are one of the partner in Blue Dragon, may I know who you book with in DEEP Indonesia 2009 regarding Blue Dragon trip? Cause no boday tell me about this until one of my friend forwarded this to me.

    Sorry to hear what you've been into.

    ReplyDelete
  14. Gan,
    thanks for your emphaty and the answer to your question is I don't know, we're just a bunch of nice buddies who trusted Nita. In fact, for many of us that was not the first time joining the trips arranged by her.

    In any case, accident happened sometime in any part of life activities, and for us yet diving must go on therefore despite of the incident we were finally on board with your Blue Dragon to do what we have been longing for and occupied our mind with imaginations for six months prior to departure. However, to prevent the same thing may be happening to others in our community, we are making this blog.

    Regards,
    aBoy

    ReplyDelete
  15. Selamat Tahun Baru 2010 utk pak aBoy, ibu Yayu, ibu Ratih, pak Hartono, cs.
    Saya dan tim di Blue Dragon ikut prihatin dengan kejadian ini. Harapan kami semoga Nita sadar dan akhirnya dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya.
    Akhirnya semoga pak aBoy cs tetap sukses dan terus dive di seantero Nusantara.
    Regards,
    Emil & Blue Dragon Team

    ReplyDelete
  16. Terimakasih Pak Emil,

    dibalik kejadian ini mungkin ada pelajaran yang akan jadi hikmah buat kami paling tidak belajar gigih berusaha dah sabar dlm mencapai apa yg diinginkan dan jadi punya pengalaman jadi bagian masarakat kita kebanyakan krn tidak kebagian tiket pesawat yg mencukupi utk seluruh anggota team pulangnya kami 'terpaksa' naik kapal Laut Pelni.

    salam,

    aBoy dkk

    ReplyDelete